Postingan populer dari blog ini
PEKAN TARBIYAH
PEKAN TARBIYAH Mari Bercermin Kepada Sahabat Sahabat 1: Ka'ab bin Malik Siapa yang nyaman mendapat perlakuan tak lazim: dikucilkan dari pergaulan dalam kebisuan dan penyesalan? Tak seorang pun. Namun, itulah yang dialami sahabat Ka'ab bin Malik saat dirinya mendapat iqab (sanksi) rabbani dari Allah atas ketidakhadirannya dalam Perang Tabuk. Dalam pengakuannya, Ka'ab mengakui bahwa Perang Tabuk adalah perang yang tidak diikutinya justru setelah seluruh perang bersama Rasul telah dilaluinya. “Aku telah dilalaikan oleh perhiasan dunia,” aku Ka'ab. Dan ia pun bertobat kepada Allah dengan ikhlas menerima sanksi berupa pengucilan dari komunikasi dan pergaulan bersama Rasul dan para sahabat lainnya. Dalam kasus ini, ada 2 hal yang patut dicatat dari sikap Ka'ab. Pertama, Ka'ab menyadari kelalaiannya dengan mengakui bahwa “perhiasan dunia telah melalaikannya”. Ka'ab tidak berapologi dengan mengeluarkan seribu macam dalil, sekalipun semua orang tahu bahwa ia adala...
Film Sang Murabbi
SANG MURABBI DAN KAPITALISME INDUSTRI FILM
“ Sesungguhnya, mereka yang berkata tentang revolusi tetapi tak mampu menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari, telah menyimpan bangkai dalam mulutnya .” (Raoul Vaneigem)
PENGANTAR Pernyataan Raoul Vaneigem, filsuf kelahiran Lessines, Belgia, 1934, di atas mencoba mengoreksi bahwa gerakan Anti-Globalisasi selama ini telah terpeleset ke dalam upaya memahami fase terkini dari kapitalisme―yang telah bertransformasi menjadi kapitalisme global. Memang, dalam banyak hal kapitalisme tampil dengan wajah baru (contohnya: negara meningkatkan kontrol atas populasinya, sementara negara itu sendiri telah kehilangan kontrol atas kapital dan perdagangan), tetapi kapital selalu mencakup sebuah dorongan untuk berekspansi. Dalam logikanya sendiri, kapitalisme selalu berwujud sebuah motivasi untuk terus-menerus berkembang secara rakus dan ganas. Inilah logika yang lahir sejak logika mendasar kapital, “tumbuh atau mati”, diajarkan di...
Komentar
Lanjutkan...!